Kata Bijak #3

22.20 Add Comment
Kata Bijak #3
Pasti Sangat Sulit Untuk Bertahan Dengan Apa Yang Ingin Kau Lakukan. Aku Tidak Akan Tau Dari Pengalaman. Tapi Untuk Mencapai Hasilnya, Kau Harus Berusaha Dengan Keras Secara Pribadi. Sayangnya, Memiliki Mimpi Bisa Saja Menyakitkan!

Melihat Ke Belakang Takkan Membuatmu Bahagia. Hidup Dengan Baik Itu, Dengan Cara Melangkah Kedepan..

Bahkan Jika Kita Melupakan Wajah Dari Teman² Kita, Kita Tidak Akan Pernah Melupakan Ikatan Yang Terukir Di Dalam Jiwa Kita..

Sakit Karena Dipukul, Rasa Frustasi Karena Kehilangan, Kesenangan Yang Didapat Karena Kemenangan, Semua Perasaan Itu Bercampur Aduk Di Dalam Tubuhku Ini, Pukulan Ini, Dan Kepala Ini. Semua Itu Akan Menjadi Kekuatanku Di Pertarungan Selanjutnya. Semua Pertarungan Yang Kuhadapi Sampai Saat Ini, Semua Ingatan Itu, Adalah Sumber Kekuatanku!

Kalau Kau Punya Teman Untuk Berbagi, Masalahmu Akan Terasa Lebih Ringan..

Kebahagian Akan Terasa Jika Kau Membaginya Dengan Orang Lain..

Kau Tidak Boleh Melupakan Masa Lalumu. Jika Kau Melupakannya, Saat Itu Kau Akan Kehilangan Orang² Yang Menyayangimu..

Tidak Akan Ada Orang Yang Percaya Pada Omong Kosong Yang Berlebihan. Kamu Harus Bertanggung Jawab Atas Apa Yang Telah Kau Perbuat..

Obat Untuk Hati Yang Terluka Adalah Kasih Sayang..

Kalau Kau Tidak Pernah Marah Terhadap Apapun, Kau Mungkin Juga Tidak Punya Sesuatu Yang Kau Sukai..

Orang Akan Berusaha Keras Untuk Hal Yang Mereka Cintai..

Tidak Ada Yang Mendapatkan Apapun Kalau Kau Tidak Membuat Jalanmu Sendiri. Sama Saja Dengan Percintaan. Semuanya Butuh Perjuangan..

Aku Marah Ketika Melihat Orang Membuang-Buang Makanan! Tiap Butir Beras Itu Dihasilkan Dari Setiap Tetes Keringat!

- Chitanda Eru (Hyouka)

Ada Seseorang Yang Harus Kupercaya Terlebih Dahulu. Yaitu Diriku Sendiri!

Ada Kenangan Yang Tidak Boleh Dilupakan, Tidak Peduli Betapa Sakit Atau Menyakitkan Kenangan Itu!

Seorang Pria Yang Tidak Bisa Menghapus Air Mata Dari Mata Seorang Wanita Bukanlah Pria Sejati..

Dunia Ini Tidak Berputar Sesuai Dengan Keinginanmu..
Begitu Juga Dengan Manusia, Kau Tidak Bisa Mengatur Mereka Seenakmu Saja. Jangan Lupa Itu!

Jika Kau Punya Waktu Untuk Membayangkan Akhir Yang Indah..
Kenapa Kau Tidak Hidup Dengan Indah Saja Hingga Akhir?

Ketahuilah! Bahwa Sahabat Adalah Orang Yang Mengetahui Hati Kita Lebih Dalam Dari Yang Kita Ketahui..

Banyak Orang Yang Bersikap Seperti Tahu Semuanya..
Tetapi Sebenarnya Orang Itu Tidak Tahu Apapun..

Baik Manusia Maupun Makhluk Lainnya..
Semuanya Ingin Teman & Keluarganya Ada Di Sisinya Pada Saat Masa² Sulit. Itu Adalah Obat Untuk Penyakit Apapun..

Pemikiran Yang Jelek Tentang Orang Lain Adalah Cermin Dari Diri Sendiri.

Jika Ada Suatu Hal Yang Menyakitkan Terjadi Padaku,Aku Tidak Ingin Menyalahkan Orang Lain.
Aku Berpikir Kalau Semua Penyebabnya Adalah Diriku.Lalu Semua Itu Akan Kuatasi Sendiri.

Tidak Ada Yang Senang Melihat Seorang Gadis Menangis,Tak Peduli Siapapun Dia.

Mereka Bilang Dunia Akan Berubah Jika Kau Berubah,Tapi Itu Bohong.Mereka Hanya Memaksamu Untuk Berkompromi Dengan Berbohong.


Yuk singgah di Chanel Islamku

Sifat Antimikroba Bahan Pengawet

15.49 Add Comment
Sifat Antimikroba Bahan Pengawet
Bahan pengawet kimia mempunyai pengaruh terhadap aktivitas mikroba. Faktor-faktor yang mempengaruh aktivitas mikroba oleh bahan pengawet kimia meliputi beberapa hal antara lain: jenis bahan kimia dan konsentrasinya, jumlah mikroorganisme, komposisi bahan pangan pH bahan pangan, dan suhu penyimpanan.
Spora bakteri paling tahan terhadap pengawet, sedangkan spora kapang (dalam hal ini adalah jamur) lebih tahan daripada sel vegetatifnya. dalam beberapa kasus penghambatan kapang lebih mudah diserang daripada khamir. Perumbuhan kultur mikroba secara aktifmudah diserang oleh bahan pengawet. semakin tua umur bakteri dan semakin aktif, maka sel-sel cenderung lebih tahan terhadap bahan pengawet. beberapa bahan pengawet, aktivitasnya akan naik dalam bahan pangan yang bersifat asam, misalnya asam benzoat dalam minuman sari jeruk. Peranannya dalam antimikroba, bahan pengawet ini meniliki mekanisme kerja untuk menghambat pertumbuhan mikroba bahkan mematikannya, diantaranya sebagai berikut:
1. Gangguan sistem Genetik
dalam hal ini bahan kimia akan masuk kedalam sel. Beberapa bahan kimia dapat berkombinasi atau menyerang ribosom dan menghambat proses sintesis protein. jika gen-gen dipengaruhi  oleh bahan kimia maka sintesis enzim yang mengintrol gen akan dihambat.
2. Menghambat sistesis dinding sel atau membran
Bahan kimia tidak perlu masuk kedalam sel untuk menghambat pertumbuhan, reaksi yang terjadi pada dinding sel atau membran dapat mengubah permeabilitas sel.hali ini dapat mengganggu dan menghalangi jalannya nutrient masuk kedala sel, dan mengganggu keluarnyazat-zat penyusun sel dan metabolit daridalam sel. Kerusakan memnbran sel dapat terjasi karena reaksi antara bahan pengawet dengan sisi aktif atau larutnya senyawa lipid. dinding sel merupakan seyawa  yang kompleks, karena itu bahan kimia dapat bercampur dengan penyusun dinding sel. apabila hal ini berkembang lbih lanjut maka akibatnya kebutuhan sel tidak dapat terpenuhi dengan baik.
3. Penghambatan Enzim
Perubahan pH yang mencolok, pH naik turun akan menghambat kerja enzim dan mencegah perkebangbiakan mikroorganisme.
4. Peningkatan Nutrien Esensial.
Mikroorganisme mempunyai kebutuhan nutrien yang berbeda-beda, karena itu peningkatan nutrien tertentu akan mempengaruhi organisme yang berbeda pula. apabila suatu organisme hanya memerlukan sedikit nutrien dan apabila nutrien tersebut diikat, akan lebih sulit berpengaruh pada organisme dibanding dengan organisme lain yang memerlukan nutrien tersebut dalam jumlah banyak.

Mekanisme Kerja Pengawet

15.36 Add Comment
Mekanisme Kerja Pengawet
Mekanisme kerjas senyawa antimikroba berbeda-beda antara senyawa yang satu dengan yang lain, meskipun tujuan akhirnya sama, yaitu menghambat atau menghentikan pertumbuhan mikroba. Larutan garam NaCl dan gula yang digunakan sebagai bahan pengawet seharusnya lebih pekat daripada sitoplasma dalam sel mikroorganisme. Oleh sebab itu, air akan keluar dalam sel dan sel menjadi kering atau mengalami dehidrasi.
Kerja asam sebagai bahan pengawet tergantung pada pengaruhnya terhadap pertumbuhan mikroorganisme, seperti bakteri, khamir dan kapang yang tumbuh pada bahan pangan. Penambahan asam berarti menurunkan pH yang disertai dengan naiknya konsentrasi ion hidrogen, dan dijumpai bahwa pH rendah lebih besar penghambatnya pada pertumbuhan mikroorganisme. Asam digunakan sebagai pengatur pH sampai pada harga yang bersifat toksik untuk mikroorganisme dalam bahan pangan. Efektivitas suatu asam dalam menurunkan pH tergantung pada kekuatan, yaitu derajat ionisasi asam dan konsentrasi, yaitu jumlah asam dalam volume tertentu (misalnya molaritas). Jadi asam keras akan lebih efektif dalam menurunkan pH apabila dibandingkan dengan asam lemah pada konsentrasi yang sama.
1. Asam Benzoat dan Garamnya (Na dan K)
Senyawa ini relatif kurang efektif sebagai bahan pengawet pada pH yang lebih besar, namun kerjanya sebagai pengawet naik dengan turunnya pH sampai dibawah 5. Turunnya pH medium akan menaikkan proporsi asam yang tidak terdisosiasi karena asam yang tidak terdisosiasi penentu utama peranan pengawet. Asam benzoat sangat efektif dalam menghabat pertumbuhan mikroba dalam bahan pangan dengan pH rendah, seperti sari buah dan minuman penyegar.
2. Asam Propionat dan Garamnya (Na dan Ca)
Garam Na dan Ca dari asam proponiat lebih efektif pada pH rendah. Asam ini tidak mengalami disosiasi dan efektivitas pengawetan, tetapi sangat efektif untuk menghambat pertumbuhan kapang pada roti dan hasil olahan tepung lainnya serta efektif untuk mencegah pembentukan rope pada roti.
3. Asam sorbat dan Garamnya (Na, K, dan Ca)
Kerja asam sorbat akan efektif pada pH rendah dan pada kondisi tidak terdisosiasi. Apabila ditambahkan pada bahan pangan dengan pH rendah akan sangat efektif dalam menghambat pertubuhan khamir dan kapang. Kerjanya selektif, yaitu mampu menghambat pertumbuhan mikroba yang menguntungkan, contohnya pada proses pematangan kejuu.
4. Belerang Dioksida dan Sulfit
Dalam kondisi pH 7 belerang oksida tidak memberikan penghambatan pada pertumbuhan khamir dan kapang, dan diperlukan sebanyak 100bpj belerang dioksida untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Sulfit (HSO3) pada pH tinggi dapat berfungsi sebagai penghambat E. coli, tetapi ion  tersebut tidak efektif untuk khamir. Umumnya, asam belerang dapat memblokir enzim mikroorganisme dengan cara mereduksi ikatan penting disulfida (-S-S).
5. Nitrit dan Nitrat
Nitrit dapat menghambat mikroorganusme dengan cara meniadakan katalisator respirasi yang memiliki heme. peranan nitrat kadang-kadang tidak menentu. Suatu hasil penelitian menyatakan bahwa NaNO3 pada konsentrasi antara 2,3 - 4,4 % dapat menghambat pertumbuhan Clostidium botulinumn namun pada konsentrasi0,06 - 0,39% tidak menghambat petumbuhan C. botulinum. Media agar dari infusi babi ternyata lebih dari 70% jumlah sporanya dapat direduksi dengan NaNO3 0,1% atau NaNO2 0,005%, atau NaCl 2%.

Jangan lupa juga singgah di Chanel Islamku

JENIS-JENIS BAHAN PENGAWET

08.45 Add Comment
JENIS-JENIS BAHAN PENGAWET
Bahan pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan bahan pangan yang memiliki sifat mudah rusak. Bahan ini biasanya dapat memperlambat atau menghambat proses fermentasi, pengasaman, atau penguraian yang disebabkan oleh mikroorganisme. Akan tetapi, tidak jarang produsen menggunakannya pada bahan pangan yang relatif awet dengan maksud memperpnjang masa simpan atau memperbaiki tekstur.

Berikut jenis-jenis bahan pengawet:
Secara uum kita mengenal dua jenis bahan pengawet makanan yaitu bahan Pengawet Anorganik dan bahan pengawet organik. Untuk lebih lengkapnya mari kita simak.
1. Zat pengawet Anorganik
Zat pengawet anorganik yang masih sering digunakan adalah sulfit, hidrogen peroksida, nitrat dan nitrit. Sulfit biasanya digunakan dalam bentuk gas SO2, garam Na atau K Sukfit, bisulfit, dan metabisulfit. Bentuk efektif sulfit sebagai bahan pengawet adalah yang tidak terdisosiasi dan terutama terbentuk pH di bawah 3. Molekul sulfit lebih mudah menembus dinding sel mikroba bereaksi dengan asetaldehid membentuk senyawa yangtidak dapat difermentasi oleh enzim mikroba, mereduksi ikatan disulfida enzim, dan bereaksi dengan keton membentuk hidro sulfonat yang dapat menghambat mekanisme pernapasan.
Selain sebagai pengawet, sulfit dapat berinteraksi dengan gugus karbonil. hasil reaksi itu akan mengikat melanoidin sehingga mencegah timbulnya warna cokelat. Sulfur dioksida juga dapat berfungsi sebagai antioksidan dan meningkatkan daya kembang terigu.
garam nitrat dan nitrit umumnya digunakan pada proses curing daging untuk memperoleh warna yang baik dan mencegah pertumbuhan mikroba patogen seperti Clostrodium  botolinum, suatu bakteri yang dapat memproduksi racun yang mematikan. Dari hal tersebut nitrit dan nitrat banyak digunakan sebagai bahan pengawet tidak saja pada produk-produk daging tapi juga pada ikan dan keju.
Penggunaan bahan ini semakin meluas karena manfaat nitrit dalam pengolahan daging (seperti sosis, kornet, ham, dan hamburger) selain sebagai pembentuk warna dan bahan pengawet mikroba, juga berfungsi sebagai faktor sensori lain, yaitu aroma dan cita rasa.
penggunaan Na-nitrit sebagai bahan pengawet untuk mempertahankan warna  daging atau ikan ternyata menimbulkan efek yang membahayakan. nitrit dapat berikatan dengan amino dan amida dan membentuk turunan nitrosamin yang bersifat toksik.
nitrosiamina inilah yang mampu menimbulkan kanker pada hewan. Hingga saat ini, penelitian telah menujukkan bahwajumlah nitrosiamina yang terbentuk pada pangan masih jauh dari ambang batas keamanan pangan yang dapat membahayakan hewan.
2. Zat pengawet organik
Zat pengawet organik cenderung lebih banyak digunakan daripada zat pengawet anorganik. Alasannya adalah bahan ini jauh lebih mudah dibuat daripada zat pengawet Anorganik. Bahan organik digunakan baik dalam bentuk asam maupun dalam bentuk garamnya. Zat kimia yang biasa digunakan sebgai bahan pengawet adalahasam sorbat, asam propionat, asam benzoat, asam asetat, dan epoksida.

Antioksidan

08.28 Add Comment
Antioksidan
Antioksidan merupakan senyawa yang dapt memperlambat oksidasi di dalam bahan. Antioksidan sangat penting dalam melindungi lemak, bahan pangan yang dapat dibuat dengan lemak sabun, produk karet, produk petroleum, pelumas, plastik kosmetika dan beberpa obat-obatan.
Meskipun kerusakan mikrobiologis merupakan faktor utama yang perlu diperhatikan dalam pengawetan bagian karbohidrat dan protein suatu produk pangan, namun oksidasi adalah faktor utama yang memengaruhi kualitas lemak, minyak, dan bagian lemak dari pangan. Lemak dan minyak mudah menjalani oksodasi yang mengakibatkan kerusakan karena timbulnya bau dan citarasa menyimpang.
Antioksidan efektif mengurangi ketengikan oksidatif dan polimerisasi, tetapi tidak memengaruhi hidrolisis atau reversi. Pemilihan penggunaan antioksidan dapat dibagi menjadi enam kategori.
1. Lemak Hewani
Lemak golongan ini, baik lemak pangan maupun nonpangan serta shortening relatif mengandung lemak hewani dalam persentase tinggi mempunyai sifat relatif derajat ketidakjenuhannya rendah dan stabilitasnya minimal. Lemak ini cukup responsif terhadap perlakuan antioksidan. Bila diinginkan stabilitas tipe AOM dan perlindungan yang terbawa terus maksimal.
2. Minyak Nabati
Termasuk dalam golongan ini pangan dan minyak nonpangandan shortening yang mengandung lemak dalam persentase tinggi. Minyak ini ditandai dengan derajat ketidakjenuhan yang tinggi dan biasanya mengandung beberapa antioksidan alami. Karena derajat ketidakjenuhannya tinggi maka minyak nabati sukar distabilkan dengan antioksidan dalam jumlah normal.
3. Produk Pangan dengan Kadar Lemak tinggi
Produk pangan seperrti beberapa macam kerupuk, donat, kacang goreng, dan lain-lainnya dibuat dengan perlakuan penggorengan dan terkadang mengandung lemak atau minyak 50%. Minyak nabati atau shortening sering digunakan untuk penggorengan ini. Beberapa macam roti dibuat dalam campurannya dengan lemak yang kadarnya 8 - 10%, namun dalam hal ini yang digunakan adalah lemak hewani. Pemilihan antioksidan untuk berbagai macam produk ini berdasarkan atas pertimbangan tipe lemak yang digunakan serta kondisi prosesing dalam pembuatannya.
4. Produk Daging
Antioksidan diizinkan digunakan pada daging kering, sosis babi kering dan segar, dan dalam lemak hewani atau kombinasi lemak hewani dan nabati. Pangan produk daging dapat mengandung sampai 50% jaringan lemak. Meskipun produk ini mengandung hemoglobin dalam jumlah yang agak besar, namun produk tersebut cukup responsif terhadap perlakuan antioksidan.
5. Produk Ikan
Penggunaan antioksidan pada sebagian produk ikan kurang berhasil ditinjau dari segi komersial. Hal ini disebabkan (1) bagian trigliserida dan fosfolipid sebagian besar minyak ikan ketidakjenuhan tinggi, (2) pada banyak produk ikan mengandung kaltalisator alami seperti pigmen  heme, dan (3) dalam beberapa hal metode yang digunakan kurang ccok.
Minyak hati ikan merupakan sumber utama vitamin A dan D yang peka terhadap oksidasi dan penggunaan antioksidan dapat mencegah oksidasi ini. Kombinasi BHA, propil gallat, dan asam sitrat diketahui efektif dalam mencegah pemecahan vitamin A dan D. Pada akhir-akhir ini teknik pengkapsulan dalam gel digunakan untuk melindungi vitamin yang terdaoat dalam minyak. Pengkapsulan ini tentu saja mencegah kontak dengan oksigen.
Karena asam lemak di dalam minyak ikan derajat ketidakjenuhannya tinggi maka propil gallat dan beberapa gallat yang lebih tinggi merupakan antioksidan yang paling efektif. Minyak ikan juga mengandung persentase besi yang cukup tinggi yang tidak dapat semuanya diikat denga metode standar. Senyawa gallat biasanya menghasilkan pewarnaan akibat pembentukan kompleks itu. Penggunaan gallat dalam minyak ikan konsentrasinya terbatas sangat sedikit.
6. Produk Lain-lain
Beberapa produk yang digunakan dalam industri pangan membutuhkan stabilitas dengan antioksidan, meskipun produk itu tidak termasuk dalam golongan pangan seperti tersebut diatas. Minyak esensial seperti minyak orange, minyak lemon dan minyak yang serupa dengan struktur terpen mengalami oksidasi radikal bebas, seperti fosfolipid dan trigliserida. beberapa permen karet tersusun dari minyak esensial sebagai pemberi cita rasa, lilin petroleum, dan polimer lain yang memiliki ikatan tidak jenuh. Bahan permen karet ini bila terus menerus mengalami oksidasi dapat menjadi sangat keras karena terbentuknya ikatan silang antarpolimer.

Kata Bijak #2

17.05 Add Comment
Kata Bijak #2
"Meskipun kau menolakku, itu tidak akan menghentikanku untuk mencintaimu. Selain itu aku  memutuskan untuk hidup dengan menerima perasaan ini. Itulah sebabnya, aku akan menunggumu. Jika kau sudah tak sanggup menghadapi segalanya, ingatlah aku ada di sini untukmu." (Takeuchi Masafumin - Bokura Ga Ita)

"Aku tahu aku bukanlah orang terpuji.Aku ingin menjadi kuat,dan selalu melakukan sesuatu dengan penuh kenekatan.Tapi aku ingin menikmati hidup ini.Aku ingin mencintai seseorang, yang tertidur dalam rangkulanku." (Pierre - Aquarion Movie- Ippatsu Gyakuten Hen

"Kebahagiaan yang benar adalah, ketika kau menyebarkan kebahagian itu sendiri pada orang lain." (Nanana - Ryuugajou Nanana no Maizoukin : Episode 02)

"Senyuman adalah sebuah lengkungan yang meluruskan segala sesuatunya."

“Ada 2 alasan kenapa orang diam saat kita bertanya. Dia tidak tahu jawabannya atau dia tidak ingin menyakiti kita dengan jawabannya.”

“Lebih baik mempercayai seseorang daripada mati dengan penuh keraguan.”

"Satu hal yang tidak dapat terikat oleh apapun, apapun itu agama, ras, kematian, atau bahkan peraturan yang ada. Itu adalah kasih sayang, jika kau benar-benar menyayanginya. Maka, apapun yang terjadi kau akan tetap melindunginya, bahkan di hadapan kematian"

"Seekor burung perlu memiliki dua sayap untuk bisa membawanya terbang ke angkasa, kita perlu memiliki perasaan dan logika untuk bisa bertahan di dunia. Jika kita membuang satu potensi kita, kita tak bisa berjalan dengan seimbang untuk melewati apa yang kita hadapi, terima apa yang kau miliki dan tak bisa kau miliki saat ini. Aku yakin, meski burung memiliki dua sayap untuk terbang, suatu saat nanti dia akan jatuh, begitu pula dengan diri kita".

" Bukan mencari sahabat yang baik, tapi jadilah sahabat yang baik."

''Tidak peduli seberapa efektifnya hal itu, berpura-pura hanya akan menyakiti orang-orang yang paling dekat dengan kita''

"Kesalahan bukanlah belenggu yang menghentikan seseorang untuk melangkah kedepan. Kesalahan adalah hal yang menopang dan membuat hati seorang tumbuh."

Kekuatan yang sebenarnya bukanlah berasal dari fisik, melainkan dari hati.

"Kata-kata adalah pedang! Jika salah mnggunakannya akan mngubahnya mnjadi senjata yang kejam! Gunakan scara bijaksana dengan merasakan perasaan orang lain! Seprti apapun orang itu!"

Rasa takut Bukanlah sebuah masalah.Mungkin Kau Terlihat Konyol, Tpi kau Bisa selamat Karna hal Itu.

"Yang namanya keadilan bukanlah hal kecil yang bisa diucapkan sembarangan..melainkan hal yang dipendam teguh didalam hati kita"

"Logat adalah aksesoris yang menghiasi kata-kata. Kalau mau dilepas boleh, tapi jangan dibuang. Lagipula, itu ciri khas yang penting yang menyatakan bahwa kamu lahir disana"

Ketakutan bukan terlahir dari sesuatu yang tidak ada, Tiap kegelisahan kecil yang kau rasakan di dalam hatimu, nantinya bisa menjadi rasa takut.

"walaupun kau tumpuk kebencian untuk mencapai puncak, di sana tak ada kemenangan sejati, di ujung sana kau hanya akan mendapatkan kebencian baru dan terus tersesat"

Maaf, tapi aku tidak tertarik untuk hidup selama seratus tahun. Bagiku bisa hidup untuk hari ini saja aku sudah bersyukur."

"Aku baru menyadari ternyata Manusia itu menarik dan juga bisa lebih buruk dari Dewa kematian"

"Saat kau langsung menghukum mati semua orang salah untuk membuat sebuah dunia tanpa kejahatan, maka masih ada satu orang yang hidup dan termasuk orang paling jahat diantara mereka yang kau bunuh. Orang itu adalah dirimu!"

Boleh-boleh saja meniru orang yang kau hormati,tapi kau tak akan pernah bisa benar-benar menjadi dia ...Mustahil bagimu untuk menjadi dia"

"Mereka yang belum berusaha keras, tidak pantas menyebut diri mereka tidak berbakat... Banyak orang gagal karena mereka tidak memahami usaha yang diperlukan untuk menjadi sukses..."

“Legenda dari masa lalu selalu dilebih-lebihkan, tapi seseorang akan mengalahkannya suatu saat nanti, dan saat itulah akan lahir Legenda Baru”

"Kemenangan yang sebenarnya bukan saat kau menang melawan orang yang kuat.. melainkan saat kau mampu melindungi orang yang kau sayangi.."

"Bukan masalah besar atau kecilnya yang kau lakukan. Yang penting adalah besarnya rasa pedulimu padanya"

"Akhir-akhir ini, aku berpikir manusia dilahirkan karena alasan tertentu, mereka punya tujuan tertentu. Bisa menemukan hal itu merupakan kebebasan paling utama yang diberikan oleh Tuhan sebagai manusia"

Kerja keras tidak akan mengkhianatimu.. meskipun terkadan mengkhianati impianmu...berusaha keras tidak selalu memenuhi impianmu

Bentuk atau wujud bukanlah masalah yang penting jiwa!!!

"Kita seharusnya tidak meneteskan air mata yang merupakan penyerahan tubuh ke hati... Itu hanya bukti bahwa kita adalah makhluk yang tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan hati kita..."

"Disaat sudah berusaha keras, tapi kau masih gagal, Disaat kau merasa berat sampai ingin menangis, selama ada orang lain disisimu, kau pasti sanggup mengatasinya"

Mentimun (Cucumis sativus L.)

09.57 Add Comment
Mentimun (Cucumis sativus L.)
I. UMUM
1.1. Sejarah Singkat
      Mentimum adalah salah satu jenis sayur-sayuran yang dikenal di hampir setiap negara. Tanaman ini berasal dari Himalaya di Asia Utara. Saat ini, budidaya mentimum sudah meluas ke seluruh baik wilayah tropis atau subtropis.
      Mentimun memiliki berbagai nama daerah seperti timun (Jawa), bonteng (jawa barat), temon atau antemon (Madura), ktimun atau antimun (Bali), hantimun (lampung) dan Timon (Aceh).
1.2. Sentra Penanaman
      Pusat penanaman mentimun di Indonesia adalah Jawa Barat, DI Aceh, Bengkulu, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Pada tahun 1991, semua propinsi di Indonesia kecuali Timor Timur telah membudidayakan mentimun. Pada tahun 1991, luas areal panen mentimum nasional 55.792 ha dengan produksi 268.201 ton. Pada tahun 1994 luas panen menurun menjadi 53.438 ha dengan sedikit pengingkatan produksi menjadi 280.934 ton. 65.57% mentimum diproduksi di Pulau Jawa.
1.3. Jenis Tanaman
     Klasifikasi botani tanaman mentimun adalah sebagai berikut: 
     Regnum      : Plantae
     Divisio        : Spermatophyta
     Sub divisio  : Angiospermae
     Classis        : Dicotyledonae
     Ordo          : Cucurbitales
     Familia       : Cucurbitaceae
     Genus         : Cucumis
     Spesies       : Cucucmis sativus L.
    Jenis mentimun yang berkembang di daerah adalah kultivar lokal seperti Dawuan kasokandel, Brebes, Kairo, Haji Kairo, Madura I, Madura II dan Mentimun Suri. Kultivar lokal unggul adalah jenis Venus yang benihnya dihasilkan melalui teknologi pembenihan sehingga memiliki keunggulan yaitu berumur genjah/pendek, dipanen pada umur 22 hari dengan produksi 50 ton/ha.
1.4. Manfaat Tanaman
   Buah ini mengandung mineral seperti kalsium, fosfor, kalium dan besi di samping vitamin A, B dan C. Mentimun muda dijadikan sayuran mentah atau bahan makanan yang diawetkan seperti acar. Buah mentimum dimanfaatkan untuk perawatan kecantikan dan untuk pengobatan tradisional untuk memperlancar buang air kecil dan menurunkan darah tinggi.
II. SYARAT PERTUMBUHAN
2.1. Iklim Di daerah tropis, mentimun dapat ditanam di dataran rendah sampai dataran tinggi karena daya adaptasi tanaman pada berbagai iklim cukup tinggi. Untuk pertumbuhan yang optimum diperlukan iklim kering, sinar matahari yang cukup (tidak ternaungi), temperatur 21,1-26,7 derajat C dan tidak banyak hujan.
2.2. Media Tanam Hampir semua jenis tanah cocok untuk ditanami mentimun. Untuk tujuan komersil, sebaiknya lahan yang dilipih adalah lahan yang subur, gembur, banyak mengandung humus, tata air baik, tanah mudah meresapkan air, pH tanah antara 6-7.
2.3. Ketinggian Tempat Mentimun lokal lebih cocok ditanam di dataran rendah dan biasanya merupakan tanaman yang diikutkan dalam pola pergiliran tanaman. Sebaliknya, mentimun hibrida introduksi lebih baik ditanam di dataran rendah pada ketinggian 1.000-1.200 meter dpl.
III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
3.1. Pembibitan
3.1.1. Persyaratan Benih
Memperbanyak tanaman mentimun dilakukan dengan biji. Benih dapat ditanam langsung di lubang tanam sebanyak 3 benih/lubang atau dengan sistem semai yang dapat menghemat benih. Benih mentimun unggul dan hibrida introduksi dapat diberli di toko sarana produksi tani. Benih yang dibeli harus memiliki daya kecambah > 80% dan belum kadaluarsa. Berbeda dengan benih lokal, benih ini tidak dapat dibenihkan kembali.
3.1.2. Penyiapan Benih
Mentimun varitas lokal dapat dibenihkan kembali dengan cara: a) Pilih buah yang matang pohon, sehat dan bentuknya sempurna. b) Belah menjadi dua, keluarkan bijianya. c) Keringkan biji sampai kadar airnya 12%. d) Pilih biji yang baik (tidak keriput, bernas) dan simpan di wadah tertutup.
3.1.3. Teknik Penyemaian Benih
Untuk menghemat benih sebaiknya benih disemaikan dulu di dalam polibag ukuran 8x10 cm. Sebelum disemai, benih direndam di dalam air hangat 55-60 derajat C selama 30 menit atau dibungkus dengan handuk basah selama 12 jam. Media tumbuh berupa campuran
tanah halus dan pupuk kandang matang yang halus dengan perbandingan 7:3.
Sebelum disemai benih dikecambahkan dulu dengan cara meletakkan benih di kain basah yang diletakkan di atas plastik, kemudian plastik dan kain itu digulung. Biarkan 12 jam dan setiap benih yang berkecambah dipindahkan ke dalam polibag sedalam 0,5-1 cm.
3.1.4. Pemeliharaan Bibit Polybag ditempatkan di bawah naungan plastik bening dan bibit disiram setiap dua kali sehari. Setelah berumur 12-20 hari atau berdaun 3-4 helai, bibit dipindahkan ke kebun.
3.2. Pengolahan Media Tanam
3.2.1. Persiapan
a. Bersihkan lahan dari gulma, rumput, pohon yang tidak diperlukan.
b. Tanah diolah dengan bajak/cangkul sedalam 30-35 cm sambil membalikkan tanah.
c. Biarkan 2 minggu.
d. Olah kembali tanah sambil membuat:
1. bedengan dengan lebar 120 cm, tinggi 30-40 cm dan jarak antar bedengan 30 cm, atau
2. guludan dengan lebar bawah 60-80 cm dan lebar atas 40-60 cm, jarak antar guludan 30 cm.
e. Tambahkan pupuk kandang dengan cara:
1. Mencampurkan 10-20 ton/ha pupuk kandang (mentimun lokal) atau 20-30 ton/ha (mentimun hibrida) dengan tanah sedalam 30 cm.
2. Menambahkan 0,5 kg pupuk kandang ke dalam lubang tanam berukuran 40x40x40 cm.
f. Rapikan bedengan/guludan.
3.2.2. Pengapuran
Jika pH tanah < 6, lakukan pengapuran dengan kalsit atau dolomit dengan dosis 1-2 ton/ha. Banyaknya kapur yang diberikan tergantung dari pH tanah awal dan kandungan Aluminium di dalam tanah. Kapur dicampur merata dengan tanah sedalam 30 cm pada saat pengolahan tanah pertaman (sebelum dibiarkan 2 minggu).
3.3. Teknik Penanaman Waktu tanam terbaik adalah pada akhir musim hujan atau pada musim kemarau. Penanaman dapat dilakukan dengan cara memakai benih atau bibit dari persemaian.
3.3.1. Penanaman dengan memakai Benih
a) Buat lubang tanam dengan tugal dengan jarak tanam 100 cm antar barisan dan 50 dalam barisan. b) Tanam 2-3 benih mentimun dan tutup dengan tanah tipis, sirami permukaan bedengan. Benih akan tumbuh setelah 3-5 hari.
3.3.2. Penanaman dengan memakai Bibit
a. Tambahkan pupuk dasar berupa urea, SP-36 dan KCl masing-masing 150 kg/ha, kecuali untuk mentimun hibrida asal Taiwan berupa 150 -225 kg/ha urea, 160-240 kg/ha SP-36 dan 150-200 kg/ha KCl. Pupuk dicampur merata dengan tanah bedangan/guludan.
b. Buat lubang tanam sedalam 20 cm dengan cangkul pada jarak 100 x 50 cm.
c. Siram bibit dalam polibag dengan air, terutama jika tanahnya agak kering.
d. Keluarkan bibit bersama medianya dari polibag.
e. Tanamkan bibit di lubang tanam dan padatkan tanah di sekitar batang.
3.4. Pemeliharaan Tanaman
3.4.1 Penyulaman dan Penjarangan Penyulaman dilakukan sampai hari ke 15 dan jangan sampai terlambat. Tanaman yang tumbunnya tidak baik dicabut dan tanaman baru ditanam pada lubang yang sama. Pada sistem tanam dengan benih, di tiap lubang hanya disisakan satu tanaman yang terbaik.
3.4.2. Penyiangan Penyiangan disesuaikan dengan pertumbuhan gulma dan pada waktu pemupukan.
3.4.3. Pemasangan Ajir/Turus
Turus dipasang sekitar 5 hari setelah tanam (hst) untuk merambatkan tanaman. Ajir dibuat dari bambu yang dibelah atau tali rafia. Untuk mentimun lokal biasany empat turus
dipasang di sudut-sudut tanamn dan disatukan dengan ujung atasnya. Untuk mentimun hibrida dipasang ajir tunggal pada musim kemarau dan ajir ganda pada musim hujan.
3.4.4. Pemangkasan/Perempalan Daun yang terlalu lebat harus dipangkas, biasanya dilakukan 3 minggu setelah tanam pada pagi atau sore hari.
3.4.5. Pemupukan
a. Mentimun lokal Pempukan dilakukan pada waktu tanaman berumur 1 bulan berupa 100 kg/ha urea, 200 kg/ha ZA, 100 kg/ha TSP dan 100 kg/ha KCl. Pupuk dimasukkan ke dalam larikan atau lubang tanah di sekeliling tanaman sejauh 15 cm dari batang.
b. Mentimun hibrida Jenis ini sangat responsif terhadap pemupukan. Adapun jenis dan waktu pemupukan untuk tanaman mentimun hibrida Jepang (kg/ha) adalah sebagai berikut:
a. Pupuk Kandang: pupuk dasar=20.000 kg.
b. Urea: pupuk dasar=150 kg; susulan I=150 kg; susulan II=300 kg; susulan III=250 kg.
c. SP-36: pupuk dasar=150 kg; susulan I=100 kg; susulan II=250 kg.
KCl: pupuk dasar=150 kg; susulan I=100 kg; susulan II=100 kg; susulan III=250 kg. Sedangkan jenis pupuk dan waktu pemupukan untuk mentimun hibrida Taiwan (kg/ha) adalah:
a. Pupuk kandang: pupuk dasar=20.000-30.000 kg.
b. Urea: pupuk dasar=150-225 kg; susulan I=50-75 kg; susulan II=100-150kg; susulan III=100-150 kg; susulan IV=100-150 kg.
c. SP-36: pupuk dasar = 60-240 kg; susulan I=40-60 kg; susulan II=40-60 kg.
d. KC: pupuk dasar=150-200 kg; susulan I=50 kg; susulan III=50-100 kg.
Catatan: pemupukan susulan I dilakukan 3-5 hari setelah tanam (hst); susulan II dilakukan 10 hst; susulan III dilakukan setelah tanaman berbunga dan susulan IV pada saat panen pertama. Pupuk lebih baik diberikan dalam bentuk larutan dan disiramkan pada jarak 10-15 cm dari batang daripada disebar di dalam larikan atau di dalam lubang pupuk.
3.4.6. Pengairan dan Penyiraman Pada masa awal pertumbuhan pengairan rutin dilakukan setiap pagi dan sore hari dengan cara di siram atau menggenangi lahan selama 15 menit. Selanjutnya pengairan hanya dilakukan jika diperlukan dan diintensifkan kembali pada masa pembungaan dan pembuahan.
3.5. Hama dan Penyakit
3.5.1. Hama
a. Oteng-oteng (Aulocophora similis Oliver) Kumbang daun ini berukuran 1 cm dengan sayap kuning polos. Gejala: merusak dan memakan daging daun sehingga daun bolong; pada serangan berat, daun tinggal tulangnya. Pengendalian: dengan insektisida Lannate L. atau Sevin 85 S.
b. Lalat buah (Dacus cucurbitae Coq.) Lalat dewasa berukuran 1-2 mm. Lalat menyerang mentimun muda untuk bertelur, Gejala: memakan daging buah sehingga buah abnormal dan membusuk. Pengendalian: dengan insektisida Malathion WP.
c. Kutu daun (Aphis gossypii Clover) Kutu berukuran 1-2 mm, berwarna kuning atau kuning kemerahan atau hijau gelap sampai hitam. Gejala: menyerang pucuk tanaman sehingga daun keriput, kerititing dan menggulung. Kutu ini juga penyebar virus. Pengendalian: dengan insektisida Perfekthion 40 EC.
3.5.2. Penyakit
a. Busuk daun (Downy mildew ) Penyebab: Pseudoperonospora cubensis Berk et Curt. Menginfeksi kulit daun mentimum pada kelembaban udara tinggi, temperatur 16-22 derajat C dan berembun atau berkabut. Gejala: daun berbercak kunign dan berjamur, warna daun akan menjadi coklat dan busuk. Pengendalian: dengan Fungisida Mankozeb atau Zineb.
b. Penyakit tepung (Powdery mildew ) Penyebab: Erysiphe cichoracearum. Berkembang jika tanah kering di musim kemarau dengan kelemaban tinggi. Gejala: permukaan daun dan batang muda ditutupi tepung putih, kemudian berubah menjadi kuning dan mengering. Pengendalian: dengan fungisida berbahan aktif benomyl atau karbendazim.
c. Antraknose Penyebab: cendawan Colletotrichum lagenarium Pass. Gejala: bercak-bercak coklat pada daun. Bentuk bercak agak bulat atau bersudut-sudut dan menyebabkan daun mati; gejala bercak dapat meluas ke batang, tangkai dan buah. Bila udara lembab, di tengah bercak terbentuk massa spora berwarna merah jambu. Pengendalian: dengan fungisida berbahan aktif karbendazim atau mankozeb.
d. Bercak daun bersudut Penyebab: cendawan Pseudomonas lachrymans. Menyebar pada saat musim hujan. Gejala: daun berbercak kecil kuning dan bersudut; pada serangan berat seluruh daun yang berbercak berubah menjadi coklat muda kelabu, mengering dan berlubang. Pengendalian: dengan bakterisida berbahan aktif Streptomycin atau Oksitetracyclin.
e. Layu bakteri Penyebab: Erwinia tracheiphila. Penyakit disebarkan oleh kumbang mentimun. Gejala: satu daun layu, kemudian seluruh daun layu secara mendadak dan tamaman mati; jika dipotong, pangkal batang yang layu mengeluarkan lendir putih kental dan lengket. Pengendalian: dengan bakterisida streptomycin.
f. Virus. Penyebab: Cucumber Mosaic Virus, CMV, Potato virus mosaic, PVM; Tobacco Etch Virus, TEV; otato Bushy Stunt Virus (TBSV); Serangga vektor adalah kutu daun Myzus persicae Sulz. dan Aphis gossypii Glov. Gejala: daun menjadi belang hijau tua dan hijau muda, daun berkerut, tepi daun menggulung, tanaman kerdil. Pengendalian: dengan mengendalikan serangga vektor, mengurangi kerusakan mekanis, mencabut tanaman sakit dan rotasi dengan famili bukan Cucurbitaceae.
g. Kudis (Scab) Penyebab: cendawan Cladosporium cucumerinum Ell.et Arth. Terjadi pada buah mentimun muda. Gejala: ada bercak basah yang mengeluarkan cairam yang jika mengering akan seperti karet; bila menyerang buah tua, terbentuk kudis yang bergabus. Pengendalian: dengan fungisida Ditiokarbamat
h. Busuk buah Penyebab: cendawan (1) Phytium aphinadermatum (Edson) Fizt.; (2) Phytopthora sp., Fusarium sp.; (3) Rhizophus sp., (4) Erwinia carotovora pv. Carotovora. Infeksi terjadi di kebun atau di tempat penyimpanan. Gejala: (1) Phytium aphinadermatum: buah busuk basah dan jika ditekan, buah pecah; (2) Phytopthora: bercak agak basah yang akan menjadi lunak dan berwarna coklat dan berkerut; (3) Rhizophus: bercak agak besah, kulit buah lunak ditumbuhi jamur, buah mudah pecah; (4) Erwinia carotovora: buah membusuk, hancur dan berbau busuk. Pengendalian: dengan menghindari luka mekanis, penanganan pasca panen yang hati-hati, penyimpanan dalam wadah bersih dengan suhu antara 5-7 derajat C.
3.6. Panen
3.6.1. Ciri dan Umur Panen Buah mentimun muda lokal untuk sayuran, asinan atau acar umumnya dipetik 2-3 bulan setelah tanam, mentimun hibrida dipanen 42 hari setelah tanam Mentimun Suri dipanen setelah matang.
3.6.2. Cara Panen Buah dipanen di pagi hari sebelum jam 9.00 dengan cara memotong tangkai buah dengan pisau tajam.
3.6.3. Periode Panen Mentimun sayur dipanen 5-10 hari sekali tergantung dari varitas dan ukuran/umur buah yang dikehendaki.
3.6.4. Perkiraan Produksi Mentimun lokal: 0,9-1.6 kg/tanaman dengan 4-5 buah/tanaman; mentimun hibrida: 10 kg/tanaman dengan jumlah buah 10-12/tanaman. Budidaya yang intensif akan menghasilkan > 20 ton/ha.
3.7. Pascapanen
3.7.1. Pengumpulan Buah yang baru dipetik disimpan di tempat penampungan seperti gudang atau tempat lain yang teduh dan sejuk.
3.7.2. Penyortiran
Buah busuk, rusak mekanis dan abnormal dipisahkan dari yang baik dan sempurna.
Kriteria penyortiran tanaman mentimun adalah: a) Kelas A: panjang=16-20 cm; diameter=1,5 cm; bentuk buah=bagus, lurus, bulat dan mulus. b) Kelas B: panjang=20-23 cm; diameter=2,0 cm; bentuk buah=bagus, lurus, bulat dan mulus. c) Kelas C: panjang=> 23 cm; diameter=< 2,0 cm; bentuk buah=buah afkiran, bengkok, ukuran diameter tidak merata, cacat mekanis.
3.7.3. Pengemasan dan Pengangkutan
Setelah diklasifikasikan, buah dicuci dengan air mengalir atau disemprot sampai bersih dan ditiriskan.
Buah dimasukkan ke dalam wadah sebaiknya berupa kotak karton atau keranjang plastik. Buah diatur rapi sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi terjadinya pergeseran akibat pengangkutan. Di pasar tradisional, buah dikemas di dalam karung. Untuk menghindari kerusakan mekanis, buah di dalam karung harus tersusun rapi dan sebaiknya tidak melebihi 20 kg/karung.
IV. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN
4.1. Analisis Usaha Budidaya
Perkiraan analisis budidaya 1 hektar mentimun jepang selama 1 musim tanam (2,5 bulan) pada tahun 1999 di Jawa Barat.
a. Biaya produksi
1. Sewa lahan satu musim tanam
2. Bibit - Benih 1 kg - Turus 20.000 buah
3. Pupuk - Pupuk kandang: 20 ton @ Rp. 150.000,- - Urea: 850 kg @ Rp. 1.100,- - SP-36: 500 kg @ Rp. 1.900,- - KCl: 600 kg @ Rp. 1.650,-
4. Obat dan pestisida - Insektisida: 10 kg - Fungisida: 10 kg
5. Tenaga kerja - Pembibitan - Pengolahan tanah borongan (traktor) - Pembuatan bedengan - Pemupukan dasar: 20 HKP - Penanaman: 5 HKP + 10 HKW - Pemasangan turus: 30 HKP - Penyemprotan: 25 HKP - Siangan, pupuk, bumbunan: 30HKP+40 HKW
6. Panen: 25 HKP + 40 HKW
7. Biaya tak terduga Jumlah biaya produksi
b. Pendapatan hasil produksi: 20.000 kg @ Rp. 750,-
c. Keuntungan
d. Parameter kelayakan usaha - Rasio output/input
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
500.000,- 1500.000,- 500.000,- 3.000.000,- 935.000,- 950.000,- 990.000,- 350.000,- 350.000,- 200.000,- 500.000,- 500.000,- 200.000,- 125.000,- 300.000,- 250.000,- 600.000,- 550.000,- 750.000,- 13.050.000,- 15.000.000,- 1.950.000,- 1,149
Keterangan: HKP hari kerja pria, HKW hari kerja wanita
4.2. Gambaran Peluang Agribisnis
Prospek agribisnis mentimun akan semakin baik karena permintaan buah ini tidak hanya dari pasar lokal tetapi juga dari pasar internasional. Produksi mentimun di Indonesia masih sangat rendah yaitu 3,5-4,8 ton/ha padahal potensinya bisa mencapai 20 ton/ha terutama jika menanam mentimun hibrida. Konsumen mentimun lokal kebanyakan di dalam negeri, tetapi mentimun hibirida dikonsumsi di kebanyakan negara. Sasaran ekspor yang potensial adalah Jepang dengan perminataan 500.000 ton/tahun. Perlu juga diingat bahwa penanaman mentimun dalam skala produksi yang tinggi dan intensif belum banyak dilakukan, umumnya mentimun terutama jenis lokal hanya ditanam sebagai tanaman selingan.
V. STANDAR PRODUKSI
5.1. Ruang Lingkup Ruang lingkup meliputi: kalsifikasi dan standar mutu, cara pengambilan contoh dan cara pengemasan.
5.2. Diskripsi…
5.3. Klasifikasi dan Standar Mutu
Klasifikasi dan standa mutu untuk tanaman mentimum adalah: a) Kelas A: panjang=16-20 cm; diameter=1,5 cm; bentuk buah=bagus, lurus, bulat dan mulus. b) Kelas B: panjang=20-23 cm; diameter=2,0 cm; bentuk buah=bagus, lurus, bulat dan mulus. c) Kelas C: panjang=> 23 cm; diameter=< 2,0 cm; bentuk buah=buah afkiran, bengkok, ukuran diameter tidak merata, cacat mekanis.
Untuk konsumen dalam negeri, mentimun hibrida yang disukai adalah yang memiliki panjang buah ± 20 cm, diameter 4 cm, kadar air 96%, kadar serat 2,6%.
Untuk konsumen luar negeri lebih disukai warna mentimun hibrida dengan panjang buah 16-20 cm, diameter 1,5-2,0 cm, mulus dan lurus.
5.4. Pengambilan Contoh
Contoh diambil secara acak dari jumlah kemasan yang ada. Dari setiap kemasan diambil contoh sebanyak 3 kg dari bagian atas, tengah dan bawah. Contoh tersebut diacak bertingkat (stratified random sampling) sampai diperoleh minimum 3 kg untuk dianalisis. Jumlah kemasan yang diambil dalam pengambilan contoh dalam lot adalah : a) Jumlah kemasan 1 sampai 100, contoh yang diambil=5. b) Jumlah kemasan 101 sampai 300 , contoh yang diambil=7. c) Jumlah kemasan 301 sampai 500, contoh yang diambil= 9. d) Jumlah kemasan 501 sampai 1000, contoh yang diambil=10. e) Jumlah kemasan lebih dari 1000, contoh yang diambil=minimum 15.
Petugas pengambil contoh harus memenuhi syarat yaitu orang yang berpengalaman atau dilatih lebih dahulu dan mempunyai ikatan dengan badan hukum.
5.5. Pengemasan
Buah dimasukkan ke dalam wadah sebaiknya berupa kotak karton atau keranjang plastik. Buah diatur rapi sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi terjadinya pergeseran akibat pengangkutan. Di pasar tradisional, buah dikemas di dalam karung. Untuk menghindari kerusakan mekanis, buah di dalam karung harus tersusun rapi dan sebaiknya tidak melebihi 20 kg/karung.
Pada bagian luar dari kemasan, diberi label yang bertuliskan antara lain: a) Produksi Indonesia. b) Nama barang/kultivar. c) Nama perusahaan/eksportir. d) Barat bersih. e) Berat kotor. f) Kelas mutu. g) Identitas pembelian. h) Tanggal panen dan perkiraan daya tahan. i) Petunjuk cara penanganan yang dianjurkan.
VI. REFERENSI
6.1. Daftar Pustaka
a) Rahmat Rukmana, Ir. 1994. Budidaya Mentimun. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. b) Trubus no. 341. 1998. Sayuran Kesukaan Kelas Elit. c) Hadi Iswanto. 1997. Budidaya Timun Jepang dengan Mulsa Plastik Trubus No. 327 hal. 28-29. d) Bonus Trubus No. 350. 1999. Analisis Usaha Cabai, Bawang dan 6 Komoditas Lainnya.
6.2. Personil
a) ... b) ...